Kirab Pusaka Kyai Joseno Jadi Ajang Lestarikan Budaya
JOSENAN – Acara Kirab Pusaka Kyai Joseno dalam rangka giat bersih desa di Kelurahan Josenan tahun 2024 digelar pada Kamis, 1 Agustus 2024. Acara ini juga bertepatan dengan perayaan Tahun Baru Islam 1446 H serta Haul 1 Abad Kyai Joseno. Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk penghormatan dan peringatan atas jasa-jasa Kyai Joseno dalam sejarah kelurahan Josenan. Berbagai tradisi khas desa ditampilkan selama acara, menarik perhatian tidak hanya warga setempat, tetapi juga pengunjung dari luar daerah yang ingin menyaksikan keunikan budaya Josenan.
Pelaksanaan kirab diawali dengan upacara penyerahan pusaka dari Dzuriah Kyai Joseno kepada pasukan kirab. Tiga pusaka yang dihormati, yaitu tombak pusaka, tombak kasepuhan, serta tombak kanoman 1 dan kanoman 3, secara simbolis diserahkan untuk diarak sepanjang rute yang telah ditentukan. Penyerahan pusaka ini merupakan simbol penghormatan dan pelestarian nilai-nilai luhur yang ditinggalkan oleh Kyai Joseno.
Pelaksanaan kirab diawali dengan upacara penyerahan pusaka dari Dzuriah Kyai Joseno kepada pasukan kirab. Tiga pusaka yang dihormati, yaitu tombak pusaka, tombak kasepuhan, serta tombak kanoman 1 dan kanoman 3, secara simbolis diserahkan untuk diarak sepanjang rute yang telah ditentukan. Penyerahan pusaka ini merupakan simbol penghormatan dan pelestarian nilai-nilai luhur yang ditinggalkan oleh Kyai Joseno.
Kirab Pusaka ini dimulai dari Rumah Peninggalan Kyai Joseno, melewati beberapa jalan utama di desa yaitu Jl. Empu Supo, Jl. Pasopati, Jl. Kalimosodo, Jl. Ardodali, dan Jl. Cokrobasonto, sebelum akhirnya berakhir di Kantor Kelurahan Josenan. Sepanjang rute kirab dengan peserta dari LPMK, Ketua RW, Ketua RT, Dhuriyah Kyai Joseno, PKK, Majelis Ta’lim, paguyuban gembrung, tokoh masyarakat dan warga setempat. Kehadiran peserta kirab yang mengenakan pakaian adat dan membawa pusaka Kyai Joseno menambah kesakralan dan kemeriahan acara tersebut.
Acara ini tidak hanya menjadi ajang perayaan dan hiburan, tetapi juga menjadi sarana edukasi bagi generasi muda tentang pentingnya menjaga dan melestarikan warisan budaya serta nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh para pendahulu. Selain itu, kegiatan bersih desa yang dilakukan seiring dengan acara kirab juga menunjukkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitar. Kolaborasi antara tradisi dan aksi nyata untuk kebersihan desa ini diharapkan dapat terus dilestarikan dan menjadi contoh bagi daerah lain dalam menjaga kebudayaan dan kelestarian lingkungan.
Ketika rombongan kirab tiba di Kantor Kelurahan Josenan, pusaka-pusaka tersebut diserahkan kepada Bapak Sigi Sudarto, Lurah Josenan yang sedang menjabat, serta dua lurah sebelumnya yaitu Bapak Basari dan Bapak Bambang Sediono. Penyerahan ini bukan hanya simbol penghormatan kepada leluhur, tetapi juga sebagai bentuk regenerasi dan penerusan nilai-nilai luhur yang telah ditanamkan oleh Kyai Joseno. Selain sebagai ajang pelestarian budaya, acara kirab ini juga menjadi bagian dari giat bersih desa. Sebelum dan setelah acara, warga bersama-sama membersihkan lingkungan sekitar, menunjukkan kepedulian mereka terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungan. Kegiatan ini menegaskan bahwa pelestarian budaya dan kelestarian lingkungan dapat berjalan beriringan.
Kirab Pusaka Kyai Joseno juga menjadi momen penting dalam menyambut Tahun Baru Islam 1446 H. Pergantian tahun hijriah ini dirayakan dengan penuh khidmat dan syukur, mencerminkan nilai-nilai keagamaan yang masih kuat dipegang oleh masyarakat Josenan. Doa bersama dan tausiyah dari para ulama menambah kekhusyukan acara, mengajak semua yang hadir untuk merenung dan memperbaiki diri di tahun baru ini.
Puncak acara yang merupakan Haul 1 Abad Kyai Joseno, menjadi momen refleksi dan penghormatan kepada sang Kyai. Sosok Kyai Joseno yang dikenal sebagai tokoh spiritual dan pemimpin yang bijaksana, meninggalkan jejak yang dalam bagi masyarakat Josenan. Haul ini menjadi kesempatan untuk mengenang jasa-jasanya dan mengambil teladan dari kehidupannya yang penuh dedikasi.
Acara kirab ini juga memberikan dampak positif terhadap ekonomi lokal. Banyak pedagang dan pelaku usaha kecil yang mendapatkan keuntungan dari meningkatnya jumlah pengunjung. Kuliner khas dan berbagai produk kerajinan lokal turut meramaikan acara, memberikan pengalaman budaya yang lengkap bagi para pengunjung.
Dengan suksesnya penyelenggaraan acara kirab ini, masyarakat Josenan berharap tradisi ini dapat terus dilestarikan dan menjadi agenda tahunan yang dinantikan. Keberhasilan acara ini menunjukkan bahwa dengan semangat gotong royong dan kecintaan terhadap budaya, warisan leluhur dapat terus dijaga dan dikembangkan, memberikan identitas dan kebanggaan bagi masyarakat Josenan. (purwanto)